Saturday, 16 August 2014
Tri days sickness, Demam Tiga Hari pada Sapi
Beberapa hari ini saya mendapatkan kasus ternak sapi yang mengalami demam tinggi yang disertai dengan nafas yang "ngos-ngosan", ruminasi yang terhenti dan leleran lendir yang banyak dari hidung..
Dari gejala-gejala yang muncul diagnosa dapat kita arahkan pada Bovine ephemeral fever atau biasa dikenal sebagai demam tiga hari. Mengingat kasus seperti ini sering terjadi pada musim pancaroba dan juga gejala penyakit yang muncul sering membuat gelisah para peternak, maka dalam kesempatan ini saya ingin mereview sedikit terkait penyakit demam tiga hari ini. Selamat menyimak.
Bovine ephemeral fever disebabkan oleh Ephemeral Fever Virus. Virus ini dapat ditularkan dari ternak terinfeksi kepada ternak yang lain melalui darah yang disuntikkan, artinya virus ini dapat ditularkan oleh serangga penghisap darah seperti nyamuk. Virus tidak menular melalui muntahan ataupun kontak langsung. Ternak yang pernah terinfeksi umumnya tidak terserang lagi karena sudah terbentuk antibodi di dalam tubuhnya yang bisa bertahan sepanjang hidupnya.
Morbiditas penyakit ini bisa sampai 80 %; kematian biasanya 1 - 2 %, bisa juga leabih tinggi hingga 10 -30 % pada sapi menyusui maupun sapi penggemukan. (sumber : Merckmanuals.com ).
Gejala yang ditimbulkan akibat infeksi virus ini adalah; demam dengan suhu 40 – 42°C, nafsu makan turun, lakrimasi, keluar lendir hidung, "ngoweh" atau keluar air ludah yang terus menerus, peningkatan detak jantung dan frekuensi pernafasan, rumen yang tidak bertonus/lembek, depresi, kekakuan otot, pincang dan turunnya produksi susu. Gejala yang muncul pada kasus BEF menurut saya akan menjadikan peternak merasa sangat khawatir terhadap ternaknya apalagi penyakit tersebut muncul dengan tiba-tiba.
Bagaimana menyikapi kasus seperti ini?
Ketika kita telah yakin bahwa penyebab penyakit adalah BEF maka kita dapat melaksanakan beberapa langkah berikut ini. Berikan istirahat yang cukup untuk ternak, jangan dipekerjakan, berikan obat anti radang seperti tolfen L.A. 8% sesegera mungkin dan diulang dalam 2 hingga 3 hari, hendaknya tidak diberikan obat melalui mulut kecuali masih memiliki reflek menelan, berikan antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder dan rehidrasi dengan cairan isotonic jika tampak mengalami dehidrasi.
Subscribe to:
Posts (Atom)