PT merupakan penyakit yang umum menyerang domba yang kekurangan pakan dan indukan bunting dengan multiple fetus yang dikaitkan dengan ketidakmampuan beradaptasi terhadap peningkatan kebutuhan metabolisme glukosa selama pertumbuhan fetus pada akhir kebuntingan.
Penyebab
Kegagalan mengakomodasi peningkatan kebutuhan glukosa pada 6 minggu terakhir kebuntingan.
Gejala Klinis
BCS umumnya rendah, pada awal penyakit hewan akan tampak menyendiri dari kumpulan, kesulitan untuk bergerak dan tampak tidak perduli terhadap lingkungan. Kemudian menjadi depresi, reflek terhadap ancaman berkurang, salivasi dan telinga tegang. Selanjutnya ternak akan rebah sternal, mematung dan anorexia. Beberapa domba akan mati dalam beberapa hari sedang yang lain bisa bertahan hingga 10 hari.
Diagnosa banding
1. listerial meningo-enchepalitis; pada tahap awal hewan anoreksia, depresi, disorientasi dan menyendiri di sudut kandang. Kelumpuhan syaraf wajah dengan telinga yang jatuh, moncong tertarik pada posisi normal, bibir yang lembek dan ptiosis (Kelopak mata atas menurun). Profuse salivation bahkan terus menerus, hilangnya sensasi pada kulit wajah. Pada akhirnya hewan terjatuh dan tak sanggup berdiri. Treatment dengan pencilin dosis tinggi, Penicillin G diberikan secara intravena, kemudian dilanjtkan dengan injeksi intramuscular selama 5 hari berturut turut.
2. hypocalcaemia; pada tahap awal tampak tremor dan inkoordinasi otot tanpa disertai kejang (yang dikaitkan dengan hypomagnesemia). Pada umumnya jatuh dengan kaki depan diluruskan disertai kembung ringan, hewan mengarah pada keadaan koma/tidak sadar. Treatment dengan Calcium borogluconat 20% sebanyak 60 ml diijeksikan secara subkutan atau intravena.
3. hypomagnesemia; kejadian akut terjadi 4 – 6 minggu setelah melahirkan. Domba menampakkan hyperaesthesia dan gemetar terutama pada otot-otot muka. Tampak tidak dapat berjalan atau berjalan tapi tidak terkoordinasi. Hewan kolaps dan rebah pada satu sisi dengan keempat kaki dijulurkan dan dicirikan dengan diluruskannya leher dan kepala. Kondisi ini berkembang sangat cepat tanpa koma seperti pada hypocalcemia. Treatment dengan kombinasi calcium borogluconat 20 % dan magnesium chloride 3,9 %.
4. polioencephalomalacia
Kejadiannya akut, menyerang anakan maupun indukan. Ditandai dengan ambruk dengan leher ditarik ke atas. Penyakit ini disebabkan karena kekurangan thiamin (B1). Treatment injeksi vitamin B 1 secara intra muscular 2 kali sehari selma 3 hari.
Treatment
Kesuksesan terapi tergantung pada kemampuan meningkatkan cairan glukosa cerebrospinal sebelum perubahan yang irreversible terjadi pada otak. Treatmen meliputi pemberian oral glycerol, glukosa, intravena glukosa, vitamin B, insulin. Contoh treatmen standar di Negara Inggris adalah dengan pemberian secara oral tiga sampai empat kali sehari 160 ml dextrose dan cairan rehidrasi elektrolit.
Parameter fisiologis domba
1. Suhu : 38,0 – 40,0 C (kambing : 37,6 – 40,0 C)
2. Frekuensi nafas : 12 - 20 per menit
3. Frekuensi pulsus : 70 - 90 per menit
4. Gerakan rumen : 6 – 12 per menit (kambing : 7 – 14 per menit)
No comments:
Post a Comment