Tuesday, 9 October 2012

Kondisi Patologis Ovarium Sapi dan Dampaknya pada Performa reproduksi

Pada kondisi tertentu, Ovarium dapat mengalami gangguan yang berupa Cysta. Menurut Arthur; 2001 pada umumnya Cysta Ovaria berkembang sebagai konsekuensi kegagalan mekanisme hormone untuk ovulasi (meskipun mekanisme perkembangannya belum dipahami). Secara tradisional, cysta ovaria dikelompokkan menjadi cystia follicular dan cysta luteal. Namun demikian pengklasifikasian cysta sangat sulit dilakukan dengan palpasi rectal karena ada banyak struktur yang dapat membingungkan dengan struktur cysta. Cysta bukanlah struktur statis tetapi dinamis; cysta mengalami regresi secara spontan dan digantikan oleh struktur lain.
Gejala klinis utama dari cysta ovaria adalah nymphomania, anestrus atau masculinisasi.
Ada tiga bentuk cysta yaitu; Cysta folikuler, Cysta luteal dan Cysta corpus luteum/Corpora lutea
1. Cysta folikuler
Morfologi ovarium yang mengalami cysta folikuler: > Cysta tersebut berdinding tipis dan mempunyai sedikit jaringan luteal, pada umumnya ditemukan multiple/dalam jumlah banyak cysta folikuler. Bagaimana kondisi ovarium secara umum pada saat terjadi cysta folikuler? Berikut ini foto yang kami ambil dari buku Arthur ( 2001).

Keterangan gambar :
Saluran reproduksi dengan cysta yang mempunyai dinding tipis dengan diameter 10 cm pada ovarium kanan (r) dan corpus luteum pada ovarium kiri (i).
a. Gejala klinis Cysta follicular
Sapi dengan cysta folicular biasanya akan mengalami nymphomania dengan ciri; gejala estrus yang berlangsung dalam waktu yang lebih lama dan interval estrus menjadi lebih pendek. Kemudian diikuti dengan adanya perubahan konfigurasi tubuh yakni tenggelamnya (menekuk ke bawah) ligament sacrosciatic dan naiknya posisi coccyx (pangkal ekor). b. Terapi
Cysta follicular biasanya diterapi dengan hormone gonadothropine (ex; hCG, GnRH) atau Progesteron.
Terapi yang dinilai sederhana namun efektif adalah dengan menggunakan implant progesterone intravaginal, biasa disebut PRIDs. Gejala dari nymphomania berkurang dalam 24 jam setelah pemasukan PRIDs, sedikit demi sedikit cysta mengalami regresi dan mengikuti pengambilan/pencopotan PRIDs pada hari ke 10-12 akan terjadi estrus yang disertai dengan ovulasi danpembentukan corpus luteum. Adakah cara lain untuk terapi cysta folikuler??
2. Cysta luteal
Morfolgi cysta luteal; Cysta berdinding tebal dan biasanya tunggal dan mempunyai jaringan luteal yang luas.

Keterangan Gambar :
Potongan melintang ovarium dengan tiga cysta luteal yang berdinding tebal.
a. Gejala klinis
Cysta luteal biasanya mengakibatkan penghentian aktivitas siklus estrus; fungsi strukturnya menyerupai corpus luteum (sulit dipahami mengapa cysta luteal tidak mengalami regresi di bawah pengaruh luteolysin endogen tetapi mengalami regresi di bawah penaruh prostaglandin eksogen). Sapi yang dibiarkan mengalami cysta luteal dalam waktu lama tanpa pengobatan yang cukup akan berakibat munculnya tanda-tanda masculinisasi seperti badan yan tegap dan usaha-usaha untuk menaiki sapi lain.
b. Terapi
Semua jenis cysta diobati dengan menggunakan hormone reproduksi. Pilihan hormone tergantung dari tipe cysta yang muncul.
Cysta luteal diterapi dengan menggunakan materi dengan substansi luteolitic.(ex; PGF2alfa). Sapi dengan Cysta luteal yang diterapi dengan PGF2alfa pada umumnya akan kembali estrus dalam 3-5 hari dan akan mengalami kebuntingan jika dikawinkan. Dalam sebuah percobaan, untuk mengurangi interval antara treatment dan inseminasi pertama, disarankan penggunaan GnRH pada saat pertama kali cysta terindeintifikasi kemudian dilanjutkan dengan pemberian PGF2alfa pada Sembilan hari kemudian.
3. Cysta Corpora Lutea
Silahkan dicari sendiri ya..kalau sudah boleh share di sini..saya tunggu..Viva veteriner!!

Menentukan status kesuburan sapi berdasar kondisi ovarium

Kondisi ovarium dapat dijadikan parameter dalam menentukan status reproduksi ternak. Normal tidaknya ovarium berdampak terhadap performa reproduksi ternak sehingga pengetahuan mengenai tekhnik pemeriksaan ovarium adalah satu hal yang sangat penting. Dengan alasan itu kami berupaya untuk mengajak para pemerhati ternak khususnya para dokter hewan/paramedic hewan yang tertarik pada bidang reproduksi untuk bertukar informasi di blog saya ini.
Mengenal ovarium sapi betina:
a. Posisi/Letak ovarium
Ovarium sapi sebagai organ reproduksi yang paling penting terletak pada batas cranial ligamentum lata (kadang-kadang di bawahnya), pada lantai ventrolateral pelvis di dekat, pada atau agak cranial dan lateral ke inlet pelvis dan agak kranial dan lateral dari mulut dalam cervix… sumber: Toelihere 2006. Lebih gampang dan jelasnya lihat video berikut.
b. Anatomy ovarium
Ovarium normal berbentuk oval dan ukurannya berbeda-beda, pada sapi panjangnya 1,3 sampai 5 cm; lebar 1,3 sampai 3,2 cm dan tebal 0,6 sampai 1,9 cm. Ovarium kanan umumnya agak lebih besar karena secara fisiologik ia lebih aktif. Di dalam ovarium terdapat; sel-sel interstitial, sel telur primitive, folikel sekunder (yang sedang berkembang), folikel de graff (matang atau sedang menjadi matang), folikel atretik ( berdegenerasi) dan corpora lutea yang sedang berkembang, matang atau berdegenerasi. Lihat gambar sketsa ovarium berikut.____
c. Perubahan rutin morphology ovarium
Pada ovarium yang normal, selama siklus estrus (21 hari atau antara 17 -24 hari ) ovarium mengalami beberapa perubahan morfologi sesuai dengan fase siklus estrus. Fase estrus dimulai dengan Fase luteal (fase panjang yang dipengaruhi oleh hormone progesteron) yang berlangsung 1-17 hari, pada fase ini Korpus luteum lama akan mengalami regresi dan kemudian diikuti dengan mulai tumbuhnya korpus luteum baru, kemudian pada pertengahan fase luteal, korpus luteum mengalami kematangan (pembesaran) kemudian akan diikuti dengan mulai terbentuknya folikel (tanda dimulainya fase folikuler).
Pada Fase Folikuler (akhir fase luteal) yang berjalan di bawah pengaruh estrogen, korpus luteum mengalami regresi dan diikuti dengan semakin berkembangnya folikel, fase ini berlangsung singkat yakni hari ke 18 hingga hari ke 21 siklus estrus (4 hari). Pada akhir fase folikuler folikel mengalami kematangan dan mulai muncul gejala estrus pada sapi, 24-32 jam setelah itu folikel akan mengalami ovulasi diikuti dengan rupture atau sobeknya folikel. Ovulasi menandakan dimulainya kembali fase luteal.
Pertanyaan, seperti apakah bentuk korpus luteum?
Seperti apakah bentuk folikel?
Jawab : Perhatikan gambar berikut ini..
Pertanyaan, Bagaimana rasanya saat meraba folikel atau korpus luteum?
Jawab :
Pada palpasi rectal, folikel teraba seperti benjolan benjolan kecil dengan dinding teraba tipis dan lebih halus dibanding permukaan di sekitarnya. Sedang pada Korpus luteum akan teraba benjolan agak besar, lebih kenyal dan memiliki kerutan.
Pertanyaan, Adakah cara lain untuk mengetahui kondisi ovarium? Jawab : Ada, dengan menggunakan transrectal ultrasound imaging. Silahkan dicari sendiri ya soalnya belum punya USG nih..
Kesimpulan; jika ovarium menampakkan tanda-tanda fisiologis di atas maka dapat disimpulkan sapi dalam kondisi normal. Untuk mengetahui kondisi patologis dari ovarium silahkan lihat postingan saya berikutnya Kondisi patologis ovarium sapi dan dampaknya terhadap performa reproduksi