Gejala klinis utama dari cysta ovaria adalah nymphomania, anestrus atau masculinisasi.
Ada tiga bentuk cysta yaitu; Cysta folikuler, Cysta luteal dan Cysta corpus luteum/Corpora lutea
1. Cysta folikuler
Morfologi ovarium yang mengalami cysta folikuler: > Cysta tersebut berdinding tipis dan mempunyai sedikit jaringan luteal, pada umumnya ditemukan multiple/dalam jumlah banyak cysta folikuler. Bagaimana kondisi ovarium secara umum pada saat terjadi cysta folikuler? Berikut ini foto yang kami ambil dari buku Arthur ( 2001).
Keterangan gambar :
Saluran reproduksi dengan cysta yang mempunyai dinding tipis dengan diameter 10 cm pada ovarium kanan (r) dan corpus luteum pada ovarium kiri (i).
a. Gejala klinis Cysta follicular
Sapi dengan cysta folicular biasanya akan mengalami nymphomania dengan ciri; gejala estrus yang berlangsung dalam waktu yang lebih lama dan interval estrus menjadi lebih pendek. Kemudian diikuti dengan adanya perubahan konfigurasi tubuh yakni tenggelamnya (menekuk ke bawah) ligament sacrosciatic dan naiknya posisi coccyx (pangkal ekor). b. Terapi
Cysta follicular biasanya diterapi dengan hormone gonadothropine (ex; hCG, GnRH) atau Progesteron.
Terapi yang dinilai sederhana namun efektif adalah dengan menggunakan implant progesterone intravaginal, biasa disebut PRIDs. Gejala dari nymphomania berkurang dalam 24 jam setelah pemasukan PRIDs, sedikit demi sedikit cysta mengalami regresi dan mengikuti pengambilan/pencopotan PRIDs pada hari ke 10-12 akan terjadi estrus yang disertai dengan ovulasi danpembentukan corpus luteum. Adakah cara lain untuk terapi cysta folikuler??
2. Cysta luteal
Morfolgi cysta luteal; Cysta berdinding tebal dan biasanya tunggal dan mempunyai jaringan luteal yang luas.
Keterangan Gambar :
Potongan melintang ovarium dengan tiga cysta luteal yang berdinding tebal.
a. Gejala klinis
Cysta luteal biasanya mengakibatkan penghentian aktivitas siklus estrus; fungsi strukturnya menyerupai corpus luteum (sulit dipahami mengapa cysta luteal tidak mengalami regresi di bawah pengaruh luteolysin endogen tetapi mengalami regresi di bawah penaruh prostaglandin eksogen). Sapi yang dibiarkan mengalami cysta luteal dalam waktu lama tanpa pengobatan yang cukup akan berakibat munculnya tanda-tanda masculinisasi seperti badan yan tegap dan usaha-usaha untuk menaiki sapi lain.
b. Terapi
Semua jenis cysta diobati dengan menggunakan hormone reproduksi. Pilihan hormone tergantung dari tipe cysta yang muncul.
Cysta luteal diterapi dengan menggunakan materi dengan substansi luteolitic.(ex; PGF2alfa). Sapi dengan Cysta luteal yang diterapi dengan PGF2alfa pada umumnya akan kembali estrus dalam 3-5 hari dan akan mengalami kebuntingan jika dikawinkan. Dalam sebuah percobaan, untuk mengurangi interval antara treatment dan inseminasi pertama, disarankan penggunaan GnRH pada saat pertama kali cysta terindeintifikasi kemudian dilanjutkan dengan pemberian PGF2alfa pada Sembilan hari kemudian.
3. Cysta Corpora Lutea
Silahkan dicari sendiri ya..kalau sudah boleh share di sini..saya tunggu..Viva veteriner!!
No comments:
Post a Comment