Tuesday, 9 October 2012

Menentukan status kesuburan sapi berdasar kondisi ovarium

Kondisi ovarium dapat dijadikan parameter dalam menentukan status reproduksi ternak. Normal tidaknya ovarium berdampak terhadap performa reproduksi ternak sehingga pengetahuan mengenai tekhnik pemeriksaan ovarium adalah satu hal yang sangat penting. Dengan alasan itu kami berupaya untuk mengajak para pemerhati ternak khususnya para dokter hewan/paramedic hewan yang tertarik pada bidang reproduksi untuk bertukar informasi di blog saya ini.
Mengenal ovarium sapi betina:
a. Posisi/Letak ovarium
Ovarium sapi sebagai organ reproduksi yang paling penting terletak pada batas cranial ligamentum lata (kadang-kadang di bawahnya), pada lantai ventrolateral pelvis di dekat, pada atau agak cranial dan lateral ke inlet pelvis dan agak kranial dan lateral dari mulut dalam cervix… sumber: Toelihere 2006. Lebih gampang dan jelasnya lihat video berikut.
b. Anatomy ovarium
Ovarium normal berbentuk oval dan ukurannya berbeda-beda, pada sapi panjangnya 1,3 sampai 5 cm; lebar 1,3 sampai 3,2 cm dan tebal 0,6 sampai 1,9 cm. Ovarium kanan umumnya agak lebih besar karena secara fisiologik ia lebih aktif. Di dalam ovarium terdapat; sel-sel interstitial, sel telur primitive, folikel sekunder (yang sedang berkembang), folikel de graff (matang atau sedang menjadi matang), folikel atretik ( berdegenerasi) dan corpora lutea yang sedang berkembang, matang atau berdegenerasi. Lihat gambar sketsa ovarium berikut.____
c. Perubahan rutin morphology ovarium
Pada ovarium yang normal, selama siklus estrus (21 hari atau antara 17 -24 hari ) ovarium mengalami beberapa perubahan morfologi sesuai dengan fase siklus estrus. Fase estrus dimulai dengan Fase luteal (fase panjang yang dipengaruhi oleh hormone progesteron) yang berlangsung 1-17 hari, pada fase ini Korpus luteum lama akan mengalami regresi dan kemudian diikuti dengan mulai tumbuhnya korpus luteum baru, kemudian pada pertengahan fase luteal, korpus luteum mengalami kematangan (pembesaran) kemudian akan diikuti dengan mulai terbentuknya folikel (tanda dimulainya fase folikuler).
Pada Fase Folikuler (akhir fase luteal) yang berjalan di bawah pengaruh estrogen, korpus luteum mengalami regresi dan diikuti dengan semakin berkembangnya folikel, fase ini berlangsung singkat yakni hari ke 18 hingga hari ke 21 siklus estrus (4 hari). Pada akhir fase folikuler folikel mengalami kematangan dan mulai muncul gejala estrus pada sapi, 24-32 jam setelah itu folikel akan mengalami ovulasi diikuti dengan rupture atau sobeknya folikel. Ovulasi menandakan dimulainya kembali fase luteal.
Pertanyaan, seperti apakah bentuk korpus luteum?
Seperti apakah bentuk folikel?
Jawab : Perhatikan gambar berikut ini..
Pertanyaan, Bagaimana rasanya saat meraba folikel atau korpus luteum?
Jawab :
Pada palpasi rectal, folikel teraba seperti benjolan benjolan kecil dengan dinding teraba tipis dan lebih halus dibanding permukaan di sekitarnya. Sedang pada Korpus luteum akan teraba benjolan agak besar, lebih kenyal dan memiliki kerutan.
Pertanyaan, Adakah cara lain untuk mengetahui kondisi ovarium? Jawab : Ada, dengan menggunakan transrectal ultrasound imaging. Silahkan dicari sendiri ya soalnya belum punya USG nih..
Kesimpulan; jika ovarium menampakkan tanda-tanda fisiologis di atas maka dapat disimpulkan sapi dalam kondisi normal. Untuk mengetahui kondisi patologis dari ovarium silahkan lihat postingan saya berikutnya Kondisi patologis ovarium sapi dan dampaknya terhadap performa reproduksi

No comments:

Post a Comment