D. Deposisi semen dalam uterus
Pada saat semua cincin serviks telah jelas, gun akan meluncur ke depan dengan bebas dengan sedikit hambatan. Dikarenakan dinding uterus sangat tipis, kita akan bisa sekali lagi dengan jelas merasakan gun.
Sekarang kita sudah siap untuk mengecek penempatan dan juga melakukan deposit semen. Putar tangan bersarung kita hingga telapak tangan kita berada tepat di atas serviks. Dengan jari telunjuk, temukan lokasi ujung akhir dari serviks. Tarik ke belakang gun hingga kita merasakan ujung gun tepat berada di bawah jari telunjuk kita dekat dengan lubang serviks. Angkat jari telunjuk kita dan dengan perlahan deposit semen. Dorong pendorong gun dengan perlahan sehingga tetesan semen jatuh dengan tepat pada corpus uteri.
Dengan tekhnik inseminasi dan penempatan gun yang baik, semen akan terdeposit di corpus uteri. Kontraksi uterus kemudian akan mentransport spermatozoa ke depan menuju kornu dan oviduct dengan distribusi yang bagus dari kedua sisi. Ketika gun melewati serviks lebih dari 3 inchi semua semen akan terdeposit hanya di satu kornu. Hal ini menciptakan situasi yang tidak seimbang dalam distribusi semen. Sekiranya hewan berovulasi dari dari kornu yang berlawanan, rata-rata konsepsi mungkin akan dikompromikan.
Pastikan untuk mengangkat ujung jari telunjuk kita setelah memeriksa penempatan gun. Apabila tidak dilakukan maka akan mengakibatkan merusak satu kornu dan distribusi semen menjadi tidak seimbang. Lapisan uterus yang lembut dengan mudah bisa rusak, apabila rusak maka akan cenderung mengakibatkan infeksi uterus dan mengurangi kesuburan.
Pastikan kita mendorong pendorong gun bukan menarik ke belakang gun. Menarik ke belakang akan mengakibatkan banyak semen yang terdeposit di dalam serviks dan vagina di luar kornu uteri.
Meskipun tempat yang direkomendasikan untuk deposit semen adalah di kornu uteri, penelitian menyarankan bahwa penempatan ujung gun yang benar adalah ada di antara kedua kornu. Bagaimanapun juga, apabila mukosa serviks pada sapi yang telah di inseminasi sebelumnya terasa tebal dan lengket pada gun, mungkin sapi tersebut bunting. Pada kasus deposit semen kita lakukan pada pertengahan serviks.
Setelah mendeposit semen dengan benar, dengan perlahan tarik gun dari saluran reprduksi. Dan juga tangan dari rectum dan bersihkan dari feses. Periksa ujung gun terhadap ada tidaknya darah, infeksi atau kebocoran semen pada plastic sheet. Lepaskan plastic sheet dari gun dan pegang gun dengan menggunakan sarung tangan. Untuk yang terakhir, periksa untuk memastikan jenis bul yang telah digunakan. Lepaskan sarung tangan dimulai dari pangkal lengan. Bersihkan gun hingga bersih dan kering kemudian simpan di tempat yang baik.
Sunday, 4 November 2012
Tekhnik inseminasi buatan pada sapi ( Bagian 2)
C. Tekhnik memasukkan gun ke dalam serviks
Satu kali gun kontak dengan permukaan luar serviks maka kita telah siap untuk masuk ke tahap kedua. Pada tahap kedua kita memasukkan serviks pada ujung gun. Hal inilah yang benar, serviks yang ditempatkan pada gun, sehingga bukan gun yang dilewatkan ke dalam serviks.
Ketika gun pertama kali kontak dengan serviks kita biasanya akan menemukan bahwa ujung gun kita masuk ke dalam fornix, yaitu kantung yang terbentuk akibat penonjolan cincin serviks terluar.
Genggamlah cincin serviks terluar dari serviks tersebut dengan ibu jari di atas dan telunjuk di bawah. Ini akan menutup fornix di bagian atas dan bawah. Sebagaimana langkah pertama kita harus tetap mengetahui dimana lokasi ujung gun. Untuk melakukannya kita bisa menggunakan telapak tangan dan jari tengah dan jari manis kita untuk menemukan dan memandu ujung gun menuju pada lubang serviks.
Dengan lemah lembut kita akan bisa menemukan lubang serviks. Kita akan merasakan bahwa gun akan meluncur sampai bertemu dengan cincin serviks kedua. Tetaplah lemah lembut tapi tetap mendorong gun dengan mantap ke depan dan geser ibu jari dan jari telunjuk sedikit di depan ujung gun kemudian genggam lagi serviks. Dikarenakan serviks tersusun oleh jaringan konektif yang tebal dan otot, maka sulit untuk membedakan ujung gun ketika gun berada di dalam struktur tersebut. Bagaimanapun juga, kita bisa menentukan lokasi perkiraan dengan membengkokkan serviks. Dengan fleksibilitas pergelangan tangan bengkokkan serviks sampai kita merasakan cincin serviks kedua bergeser melampaui ujung gun. Ulangi proses sampai semua cincin terlampaui ujung gun. Pada beberapa kasus mungkin perlu membengkokkan serviks pada sudut 90 derajat untuk menghilangkan lipatan serviks. Ingat, kita menempatkan serviks melampaui gun bukan gunnya yang menembus serviks.
Untuk membaca lanjutan artikel klik di sini.
Satu kali gun kontak dengan permukaan luar serviks maka kita telah siap untuk masuk ke tahap kedua. Pada tahap kedua kita memasukkan serviks pada ujung gun. Hal inilah yang benar, serviks yang ditempatkan pada gun, sehingga bukan gun yang dilewatkan ke dalam serviks.
Ketika gun pertama kali kontak dengan serviks kita biasanya akan menemukan bahwa ujung gun kita masuk ke dalam fornix, yaitu kantung yang terbentuk akibat penonjolan cincin serviks terluar.
Genggamlah cincin serviks terluar dari serviks tersebut dengan ibu jari di atas dan telunjuk di bawah. Ini akan menutup fornix di bagian atas dan bawah. Sebagaimana langkah pertama kita harus tetap mengetahui dimana lokasi ujung gun. Untuk melakukannya kita bisa menggunakan telapak tangan dan jari tengah dan jari manis kita untuk menemukan dan memandu ujung gun menuju pada lubang serviks.
Dengan lemah lembut kita akan bisa menemukan lubang serviks. Kita akan merasakan bahwa gun akan meluncur sampai bertemu dengan cincin serviks kedua. Tetaplah lemah lembut tapi tetap mendorong gun dengan mantap ke depan dan geser ibu jari dan jari telunjuk sedikit di depan ujung gun kemudian genggam lagi serviks. Dikarenakan serviks tersusun oleh jaringan konektif yang tebal dan otot, maka sulit untuk membedakan ujung gun ketika gun berada di dalam struktur tersebut. Bagaimanapun juga, kita bisa menentukan lokasi perkiraan dengan membengkokkan serviks. Dengan fleksibilitas pergelangan tangan bengkokkan serviks sampai kita merasakan cincin serviks kedua bergeser melampaui ujung gun. Ulangi proses sampai semua cincin terlampaui ujung gun. Pada beberapa kasus mungkin perlu membengkokkan serviks pada sudut 90 derajat untuk menghilangkan lipatan serviks. Ingat, kita menempatkan serviks melampaui gun bukan gunnya yang menembus serviks.
Untuk membaca lanjutan artikel klik di sini.
Saturday, 3 November 2012
Tekhnik inseminasi buatan pada sapi
A. Persiapan awal
Langkah pertama sebelum kita melakukan inseminasi buatan adalah merestrain hewan yang akan diinseminasi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih tempat inseminasi yakni; keamanan bagi hewan dan petugas, penggunaan yang mudah dan melindungi dari lingkungan/cuaca yang buruk. Selanjutnya apakah kita adalah orang dengan tangan utama kanan atau kidal sebaiknya kita menggunakan tangan kiri untuk masuk ke rectum dan tangan kanan untuk memegang dan memanipulasi gun. Hal ini dikarenakan rumen yang besar yang berada di sebelah kiri telah menggeser saluran reproduksi di bagian kanan kavum abdominalis. Sehingga kita akan lebih mudah menemukan saluran reproduksi dan memanipulasinya dengan tangan kiri. Kelembutan dalam berbicara atau cenderung diam pada saat memulai inseminasi akan membantu menghindari ternak kaget. Raihlah dengan tenang ekor sapi menggunakan tangan kanan kita kemudian dengan tangan kiri secara perlahan pijat rectum dengan memakai pelicin dan sarung tangan, tempatkan ekor di sebelah kiri tangan kiri kita sehingga ekor tidak mengganggu.
B. Palpasi per rectal dan pemasukan gun
Selanjutnya masukkan tangan kiri kita ke dalam rectum dengan posisi menguncup untuk mengeluarkan feses. Usap/bersihkan dengan tenang vulva dari feses menggunakan tisu, hati-hati jangan terlalu ditekan saat mengusap feses di vulva agar feses tidak masuk kedalamnya. Dengan tangan kiri buat kepalan tangan dan tekan ke bawah secara langsung di bagia atas vulva. Hal ini akan membuka bibir vulva sehingga terbentuk jalan yang bersih untuk memasukkan ujung gun beberapa inchi ke dalam vagina sebelum kontak dengan dinding vagina. Masukkan gun dengan sudut 30 derajat ke arah atas untuk menghindari masuk ke saluan urethra yang terbuka dan juga karena kantung kemih terletak di lantai vagina. Dengan gun yang telah masuk sekitar 6 hingga 8 inchi ( 1 inchi = 2,45 cm ) angkatlah pangkal gun dan dorong ke depan sampai kontak dengan bagian luar serviks. Kita akan merasakan adanya sensasi liat yang nyata/terang pada gun saat gun bertemu dengan ujung serviks.
Serviks tersusun atas jaringan konekstive yang tebal dan jaringan ikat dan ini merupakan penunjuk utama pada inseminasi sapi. Sering disebut bahwa bentuk atau struktur serviks mirip dengan leher kalkun. Ukuran bervariasi dengan interval post partum dan umur hewan. Serviks biasanya mempunyai tiga atu empat ring. Pintu serviks menonjol ke arah vagina hal ini mengakibatkan terbentuknya kantung di sekitar pintu masuk serviks yang disebut sebagai fornix.
Untuk menjadi seorang inseminator yang unggul sangatlah penting bahwa kita selalu mengetahui dimana letak ujung gun berada.
Dinding vagina tersusun atas lapisan otot yang tipis dan jaringan konektive yang longgar. Sehingga gun dengan mudah dapat diarasakan saat diraba dengan tangan. Pada saat gun telah dimasukkan maka tangan kiri kita harus menjaga agar tetap bisa meraba ujung gun.
Feses dalam rectum kadangkala bisa mengganggu usaha kita dalam meraba serviks dan ujung gun. Bagaimanapun juga kadangkala kita sulit untuk membersihkan semua feses dalam rectum. Karenanya buka telapak tangan kiri kita dan letakkan pada lantai rectum dan biarkan feses keluar melewati tangan dan lengan kita.
Sembari memegang serviks kita perlu memperhatikan cincin kontraksi dari rectal yang berusaha mendorong tangan kita keluar. Untuk merelakskan cincin, tempatkan dua jari pada pusat cincin dan pijatlah ke depan dan ke belakang. Biasanya kontaksi akan merileks dan kita bisa melanjutkan proses palpasi.
Dikarenakan saluran reproduksi dapat digerakkan dengan bebas, sapi yang mempunyai rectum yang kuat dan respon kontraksi abdominal akibat palpasi memungkinkan sapi untuk mendorong saluran reproduksi mereka untuk kembali pada cavum pelvis. Hal ini akan mengakibatkan banyak lipatan pada vagina. Pada kasus demikian gun akan sering terperangkap pada lipatan ini dan tidak akan ada perkembangan yang akan dicapai hingga lipatan ini dihilangkan. Jika kita bisa menemukan serviks maka genggam serviks dan dorong ke depan. Hal ini akan meluruskan vagina dan gun bisa dengan bebas mencapai serviks. Jika kita tidak bisa menemukan serviks lingkarkanlah ibu jari dan telunjuk kita pada ujung gun kemudian singkirkan sedikit demi sedikit lipatan tersebut sambil mendorong gun ke depan sampai mencapai serviks. (Saya rasa informasi ini sangat membantu para pemula seperti saya..karena hal ini sering terjadi di lapangan)
Pada point ini penting bagi kita untuk memahami bahwa inseminasi sapi merupakan proses yang tersusun atas dua tahap. Langkah pertama adalah membawa gun bertemu dengan serviks. Untuk melengkapi hal ini kita harus menjadikan vagina dan serviks lurus dan menjauh ke depan dari kita untuk meluruskan lipatan-lpatan vagina. Jika kita tidak merasakan sensasi lekat dari serviks pada gun kita maka kita masih dalam tahap pertama.
Untuk membaca lanjutan artikel klik di sini.
Langkah pertama sebelum kita melakukan inseminasi buatan adalah merestrain hewan yang akan diinseminasi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih tempat inseminasi yakni; keamanan bagi hewan dan petugas, penggunaan yang mudah dan melindungi dari lingkungan/cuaca yang buruk. Selanjutnya apakah kita adalah orang dengan tangan utama kanan atau kidal sebaiknya kita menggunakan tangan kiri untuk masuk ke rectum dan tangan kanan untuk memegang dan memanipulasi gun. Hal ini dikarenakan rumen yang besar yang berada di sebelah kiri telah menggeser saluran reproduksi di bagian kanan kavum abdominalis. Sehingga kita akan lebih mudah menemukan saluran reproduksi dan memanipulasinya dengan tangan kiri. Kelembutan dalam berbicara atau cenderung diam pada saat memulai inseminasi akan membantu menghindari ternak kaget. Raihlah dengan tenang ekor sapi menggunakan tangan kanan kita kemudian dengan tangan kiri secara perlahan pijat rectum dengan memakai pelicin dan sarung tangan, tempatkan ekor di sebelah kiri tangan kiri kita sehingga ekor tidak mengganggu.
B. Palpasi per rectal dan pemasukan gun
Selanjutnya masukkan tangan kiri kita ke dalam rectum dengan posisi menguncup untuk mengeluarkan feses. Usap/bersihkan dengan tenang vulva dari feses menggunakan tisu, hati-hati jangan terlalu ditekan saat mengusap feses di vulva agar feses tidak masuk kedalamnya. Dengan tangan kiri buat kepalan tangan dan tekan ke bawah secara langsung di bagia atas vulva. Hal ini akan membuka bibir vulva sehingga terbentuk jalan yang bersih untuk memasukkan ujung gun beberapa inchi ke dalam vagina sebelum kontak dengan dinding vagina. Masukkan gun dengan sudut 30 derajat ke arah atas untuk menghindari masuk ke saluan urethra yang terbuka dan juga karena kantung kemih terletak di lantai vagina. Dengan gun yang telah masuk sekitar 6 hingga 8 inchi ( 1 inchi = 2,45 cm ) angkatlah pangkal gun dan dorong ke depan sampai kontak dengan bagian luar serviks. Kita akan merasakan adanya sensasi liat yang nyata/terang pada gun saat gun bertemu dengan ujung serviks.
Serviks tersusun atas jaringan konekstive yang tebal dan jaringan ikat dan ini merupakan penunjuk utama pada inseminasi sapi. Sering disebut bahwa bentuk atau struktur serviks mirip dengan leher kalkun. Ukuran bervariasi dengan interval post partum dan umur hewan. Serviks biasanya mempunyai tiga atu empat ring. Pintu serviks menonjol ke arah vagina hal ini mengakibatkan terbentuknya kantung di sekitar pintu masuk serviks yang disebut sebagai fornix.
Untuk menjadi seorang inseminator yang unggul sangatlah penting bahwa kita selalu mengetahui dimana letak ujung gun berada.
Dinding vagina tersusun atas lapisan otot yang tipis dan jaringan konektive yang longgar. Sehingga gun dengan mudah dapat diarasakan saat diraba dengan tangan. Pada saat gun telah dimasukkan maka tangan kiri kita harus menjaga agar tetap bisa meraba ujung gun.
Feses dalam rectum kadangkala bisa mengganggu usaha kita dalam meraba serviks dan ujung gun. Bagaimanapun juga kadangkala kita sulit untuk membersihkan semua feses dalam rectum. Karenanya buka telapak tangan kiri kita dan letakkan pada lantai rectum dan biarkan feses keluar melewati tangan dan lengan kita.
Sembari memegang serviks kita perlu memperhatikan cincin kontraksi dari rectal yang berusaha mendorong tangan kita keluar. Untuk merelakskan cincin, tempatkan dua jari pada pusat cincin dan pijatlah ke depan dan ke belakang. Biasanya kontaksi akan merileks dan kita bisa melanjutkan proses palpasi.
Dikarenakan saluran reproduksi dapat digerakkan dengan bebas, sapi yang mempunyai rectum yang kuat dan respon kontraksi abdominal akibat palpasi memungkinkan sapi untuk mendorong saluran reproduksi mereka untuk kembali pada cavum pelvis. Hal ini akan mengakibatkan banyak lipatan pada vagina. Pada kasus demikian gun akan sering terperangkap pada lipatan ini dan tidak akan ada perkembangan yang akan dicapai hingga lipatan ini dihilangkan. Jika kita bisa menemukan serviks maka genggam serviks dan dorong ke depan. Hal ini akan meluruskan vagina dan gun bisa dengan bebas mencapai serviks. Jika kita tidak bisa menemukan serviks lingkarkanlah ibu jari dan telunjuk kita pada ujung gun kemudian singkirkan sedikit demi sedikit lipatan tersebut sambil mendorong gun ke depan sampai mencapai serviks. (Saya rasa informasi ini sangat membantu para pemula seperti saya..karena hal ini sering terjadi di lapangan)
Pada point ini penting bagi kita untuk memahami bahwa inseminasi sapi merupakan proses yang tersusun atas dua tahap. Langkah pertama adalah membawa gun bertemu dengan serviks. Untuk melengkapi hal ini kita harus menjadikan vagina dan serviks lurus dan menjauh ke depan dari kita untuk meluruskan lipatan-lpatan vagina. Jika kita tidak merasakan sensasi lekat dari serviks pada gun kita maka kita masih dalam tahap pertama.
Untuk membaca lanjutan artikel klik di sini.
Subscribe to:
Posts (Atom)