Saturday, 8 November 2014

Keracunan pakan unggas pada ternak sapi

Keracunan pada ternak sapi bisa disebabkan oleh berbagai zat atau senyawa kimia yang terkandung dalam pakan ternak maupun cemaran dari lingkungan. Tanda-tanda keracunan hanya akan muncul apabila jumlah racun yang tertelan mencapai kadar tertentu, sehingga kandungan senyawa beracun dalam pakan ternak tidak selalu mengakibatkan munculnya tanda-tanda keracunan.

Sudah menjadi kebiasaan para peternak sapi penggemukan untuk selalu mencari jenis-jenis pakan yang dapat mempercepat pertumbuhan daging. Berbagai usaha dilakukan untuk menambah nilai protein pakan dari mulai penambahan tepung ikan hingga mengolah berbagai jenis biji-bijian seperti biji bunga matahari, biji kapas dll. Sampai pada tahapan ini upaya peningkatan nilai protein pakan oleh para peternak masih dinilai wajar dan laporan kasus keracunan akibat penggunaan biji-bijian jarang sekali dilaporkan.

Seiring dengan naiknya harga pakan konsentrat, peternak berupaya mencari alternatif yang lain yakni dengan cara memberi makan ternak dengan "Kotoran Ayam", kotoran ayam yang dipakai umumnya adalah kotoran ayam pedaging dari usia 0 hingga 2 minggu. Asumsinya adalah pada fase ini banyak pakan konsentrat yang tidak tercerna dengan sempurna sehingga kandungan proteinnya masih tinggi, ditambah juga dengan pakan yang jatuh dan bercampur dengan kotoran. Hasil positif yang dirasakan peternak adalah adanya peningkatan berat badan yang lumayan sehingga sebagian peternak yang 'berduit' mencoba mengganti kotoran unggas dengan pakas unggas murni dengan harapan semakin cepat lagi pertambahan berat badan ternak.

Upaya penggunaan pakan unggas sebagai pakan ternak sapi ternyata tidak selalu berbuah positif, bahkan menjadi merugikan. Pakan unggas dibuat dari berbagai sumber protein baik protein hewani maupun nabati, dan umumnya ditambah dengan zat additif bukan makanan seperti anti biotik, nitrofuran dan senyawa arsenik(link). Penambahan zat additif telah terbukti tidak mempengaruhi kesehatan unggas bahkan dinilai positif karena dapat mencegah berkembang biaknya bakteri yang merugikan, namun akan lain ceritanya jika kemudian pakan unggas tersebut dijadikan pakan ternak sapi. Saat ini banyak sekali laporan kasus sapi mblenger akibat pemberian pakan unggas akibatnya sapi harus dipotong paksa dan pastinya dengan harga yang turun drastis jika dibanding dengan sapi dalam kondisi sehat.

Tanda keracunan pada sapi akibat pemberian pakan unggas adalah hipersalivasi, diare dan gangguan syaraf/lumpuh. Meskipun belum ada penelitian yang membuktikan bahwa penyebab keracunan pada ternak sapi yang diberi pakan unggas adalah kandungan arsenik dalam pakan unggas namun gejala yang muncul sangat bersesuaian dengan gejala keracunan akibat arsenik.

Mengingat resiko yang bisa ditimbulkan maka akan lebih baik dan lebih aman apabila peternak sapi tidak lagi mempergunakan pakan unggas sebagai pakan ternak sapi baik yang murni maupun yang bercampur dengan kotoran.

No comments:

Post a Comment